Sabtu, 19 Maret 2011

Tajin Beras Organik, Minuman Beras untuk Anak Autis

Aneka macam produk olahan beras kini telah banyak dipasarkan baik dalam bentuk kemasan modern ataupun tradisional, sebagai jamu ataupun sebagai minuman pelengkap cemilan, tapi yang jelas minuman olahan beras memiliki khasiat obat. Beras kencur misalnya, minuman ini bergizi dan mengandung karbohidrat yang berasal dari beras dan gula. Sedangkan kencur berfungsi sebagai penambah cita rasa. Selain kencur, herba lain yang digunakan pun bermacam-macam, tergantung kreasi pembuatnya. Beras dan herba disangrai terlebih dahulu, kemudian digiling dan dimasak dengan air panas. Setelah itu disaring dan dicampur dengan gula merah.

Teh Beras, adalah bentuk lain dari air tajin. Ada yang dalam bentuk bubuk siap seduh yang dikemas plastik. Ada juga yang dikemas dalam kotak tetra pack. Rasanya seperti air tajin dengan sedikit rasa manis karena adanya tambahan gula. Beras yang digunakan pun hanya beras pecah kulit (beras merah atau hitam) yang masih mengandung vitamin pada kulit arinya. Sehingga, selain mengandung karbohidrat, minuman ini juga mengandung vitamin B, terutama vitamin B1 yang disebut tiamin.

Banyak orang mengartikan tajin. Ada yang menyebut tajin adalah air bekas pencuci beras, ada pula air dari menanak nasi. Dalam khasanah ilmu tradisional, ada banyak manfaat dari air beras ini.

Bahan pakan organic sangat membantu bagi anak autis. Tradisi mengajarkan, air tajin membantu memperbaiki pencernaan mereka. Autisme berasal dari bahasa Yunani yaitu autos yang berarti sendiri. Pengidap autisme cenderung asyik dengan diri sendiri. Gangguan perkembangan itu kerap terjadi pada anak-anak Umumnya gejala autisme terdeteksi ketika anak berusia 2 tahun. Namun, jika orang tua cermat, sebelum anak berusia 2 tahun, gejala autisme dapat dideteksi. Bayi 10 minggu yang tidak pernah tersenyum dapat dijadikan penanda gejala autisme. 

Acapkali, anak autis alergi susu formula yang mengandung zat kasein dan tidak dapat dicerna. Hal ini kerap membuat anak diare berkepanjangan. Selain itu, anak autis juga harus menghindari konsumsi makanan berbahan tepung terigu yang mengandung gluten. Acapkali tubuhnya tak dapat memproduksi enzim pencerna gluten.

Semua produk berbahan susu sapi dan tepung terigu dihindari. Pun zat pewarna dan penyedap masakan seperti monosodium glutamat (MSG). Anak autisme umumnya mengalami kelainan pencernaan. Populasi cendawan dan bakteri merugikan berlebih sehingga menimbulkan lubang pada usus. Akibatnya, asam amino yang berasal dari protein tidak bisa dipecah menjadi asam amino rantai panjang.

Asam amino rantai pendek itu pun tidak terbuang melalui feses melainkan masuk dalam peredaran darah. Ketika masuk ke otak, asam amino itu diubah menjadi bentuk yang memiliki efek sejenis opium. Protein yang berasal dari tepung gluten menjadi glidein, sedangkan dari susu kasein menjadi kasonofin. Imbasnya, anak sering mengalami stimulasi, menyukai kesendirian seakan berkhayal.

Anak yang autis berat, feses dan darahnya acapkali menunjukkan kandungan logam berat cukup tinggi. Hal inilah yang memicu autisme. Alhasil, ada baiknya para orang tua yang anaknya menderita autis beralih pada sayuran organik. Karena keracunan logam berat berarti harus makan makanan yang bebas zat kimia dan pestisida.

Tak jarang, ibu-ibu modern yang masih suka menerapkan tradisi juga memberi air tajin beras organik merah. Beragam sayuran organik seperti bayam, kangkung, wortel, dan sawi menjadi menu wajib. Buah yang disantap pun organik. Ketangguhan pola makan ini kelak akan memperoleh hasil yang baik. Paling tidak sistem pencernaan membaik.

Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar